Emosi Positif vs Emosi Negatif
“Siapapun
bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi marah pada orang yang tepat, dengan kadar
yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara
yang baik, bukanlah hal yang mudah”.
-Aristoteles-
Hai,
bertemu lagi dengan admin. Masih dalam topik yang sama yaitu seputar emosi,
kali ini admin akan membagikan informasi yang lebih mendalam lagi mengenai emosi.
Sebelumnya, sudah kenal kan dengan
pengertian EMOSI? Tapi, yuk coba kita
ingat-ingat lagi tentang pengertian emosi sebelum masuk ke topik yang admin
ingin bahas.
Jadi,
emosi adalah suatu keadaan yang kompleks dari kesadaran yang melibatkan sensasi
dalam diri dan ungkapan ekspresi yang memiliki kekuatan untuk memotivasi
individu dalam bertindak. Emosi itu sendiri berkaitan dengan perubahan
fisiologis dan juga psikologis. (Atwater, 1983) Biasanya emosi digunakan oleh
individu untuk menggambarkan reaksi alamiah sebagai dampak dari perubahan yang
terjadi. Dalam pembahasan emosi terdapat 3 hal yang harus dipahami, yaitu Emotion Awareness (Kesadaran Emosi), Emotional Intelligensi (Kecerdasan
Emosional), dan Control of Emotions
(Cara mengontrol emosi). Kesadaran emosi merupakan suatu kemampuan untuk
mengenali dan memahami perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Mengenali emosi
diri merupakan inti dan dasar dari kecerdasan emosional (EQ) yaitu kemampuan
untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu bagi pemahaman diri dan kemampuan
mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemudian, kesadaran emosi dan
juga kecerdasan emosional akan memengaruhi kontrol emosi dari individu itu
sendiri. Intinya, ketiga hal tersebut saling berkaitan.
Nah,
sekarang sudah ingat kan tentang
EMOSI? Yuk sekarang berkenalan dengan
bentuk-bentuk emosi, yaitu EMOSI POSITIF dan EMOSI NEGATIF! Goleman (2002)
menyatakan bahwa perilaku individu yang muncul sangat banyak diwarnai emosi. Emosi
dasar individu mencakup emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif yaitu,
perasaan-perasaan yang diinginkan dan membawa rasa nyaman, sedangkan emosi
negatif yaitu, perasaan-perasaan yang tidak diinginkan dan menjadikan kondisi psikologis
yang tidak nyaman. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua bentuk emosi
tersebut.
Emosi Positif
Emosi
positif berperan dalam memicu munculnya kesejahteraan emosional dan dapat
memfasilitasi pengaturan emosi negatif. Emosi positif ini biasanya bersifat
menyenangkan, menimbulkan rasa nyaman dan aman bagi seseorang. Faktor-faktor
penyebab emosi positif antara lain: sesuainya harapan seseorang dengan
kenyataan, mencapai sesuatu yang diinginkan, mendapatkan sesuatu yang disukai,
bertemu seseorang yang disukai, puas dengan sesuatu, dll. Menurut Lazarus terdapat
beberapa jenis emosi positif, yaitu bahagia, bangga, lega, cinta, dan compassion
(Yuhana, 2007). Yuk, sekarang kita
bahas satu persatu!
·
Bahagia/ senang
Bahagia
atau senang adalah emosi positif yang dirasakan seorang individu karena
individu tersebut berhasil dalam mencapai satu tujuan, berhasil mendapatkan
sesuatu yang bagus/ yang diinginkan, dan sebagainya. Individu dengan emosi
bahagia akan cenderung riang, sering tersenyum dan tertawa, wajahnya cerah dan
bersinar, serta mereka akan terlihat lebih bersahabat.
·
Bangga
Individu
merasakan emosi bangga ketika ia berhasil meraih suatu tujuan dan hal tersebut
dihargai oleh keluarga, masyarakat, dan banyak orang.
·
Lega (Relief)
Emosi
lega ini merupakan emosi yang muncul ketika individu telah menyelesaikan
sesuatu/ kegiatan yang membuatnya stres/ menyusahkannya. Perasaan-perasaan yang
menumpuk dan membuat stres hilang dan seseorang akan merasakan emosi lega ini.
·
Cinta/ kasih sayang
Cinta
dan kasih sayang yang dirasakan seorang individu yang ditunjukan dengan cara
berusaha selalu ada, ingin membahagiakan seseorang yang dicintainya.
·
Compassion
Perasaan
kasihan yang timbul dari seorang individu serta dirinya berusaha untuk
memberikan pertolongan untuk meringankan penderitaan orang lain.
Emosi Negatif
Emosi
negatif adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang dirasakan kurang
menyenangkan sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Emosi negatif yang dirasakan individu dapat menghasilkan
permasalahan yang mengangu bagi individu itu sendiri maupun orang lain.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya emosi negatif, yaitu:
·
Perlakuan yang menimbulkan harga diri dilecehkan,
·
Dihalangi membina keakraban dengan lawan jenis,
·
Terlalu sering dirintangi daripada
disokong,
·
Merasa diperlakukan secara tidak adil,
·
Merasa kebutuhan tidak terpenuhi,
·
Diperlakukan secara otoriter,
·
dsb.
Goleman
(dalam Yuliani, 2013) mengemukakan jenis emosi negatif ada marah, jijik, malu,
rasa bersalah, sedih, takut, dan jealously.
Yuk kita bahas satu persatu jenis
emosi negatif tersebut!
·
Marah
Marah
adalah suatu reaksi emosional yang ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang
merangsang, termasuk ancaman, pengekangan diri, serangan, kekecewaan atau
frustasi dan dicirikan oleh reaksi yang kuat pada sistem saraf. Marah dapat
diekspresikan dalam bentuk verbal (menggunakan kata-kata) dan non-verbal (menyerang, melukai,
menghancurkan sesuatu/ orang).
·
Jijik
Jijik
adalah sikap yang sangat menolak atau menentang suatu hal yang tidak disukai.
Emosi jijik dapat memunculkan reaksi yang kaku, efek fisiologis seperti muntah,
dan dapat biasanya individu dengan emosi ini akan menghindari kontak dengan
sesuatu yang membuatnya jijik.
·
Malu
Malu
merupakan suatu kondisi kegelisahan, tidak menyenangkan dan terhambat, bisa disebabkan
oleh kehadiran orang lain. Individu merasa malu ketika gagal memenuhi apa yang
telah dikatakannya/ keinginannya atau perasaan ketika seseorang mendengarkan
perkataan negatif tentang dirinya di depan umum. Individu dengan rasa malu
biasanya bersembunyi, menghindar, mengucilkan diri, gelisah.
·
Rasa bersalah
Rasa
bersalah merupakan perasaan emosional yang berasosiasi dengan realisasi bahwa
seseorang telah melanggar peraturan sosial, moral atau etis dan susila.
·
Sedih
Sedih
merupakan suatu keadaan kemurungan, kesedihan, patah semangat yang ditandai
dengan perasaan tidak sesuai, kehilangan sesuatu/ seseorang, menurunnya
kegiatan dan pesimisme menghadapi masa yang akan datang. Ekspresi sedih adalah
menangis, apatis, tidak semangat dalam hidup, sering bernafas panjang sebagai
respon dari kesedihannya, depresi dan bunuh diri.
·
Takut
Takut
adalah suatu reaksi emosional yang kuat, mencakup perasaan subjektif, penuh
ketidaksenangan dan keinginan untuk melarikan diri atau bersembunyi, disertai
kegiatan penuh perhatian. Ketakutan ini merupakan satu reaksi terhadap satu
bahaya yang tengah dihadapi atau khawatir karena mengantisipasi satu bahaya.
Rasa takut ini dapat diekspresikan dengan menjerit, melarikan diri, menghindar,
bahkan bisa juga berpengaruh ke fisiologis seseorang (bergetar, pucat, dll).
·
Jealously
Perasaan
yang hadir ketika seseorang merasa kasih sayang yang diberikan seseorang
terbagi karena adanya pihak lain yang mampu mengalihkan perasaan orang yang
memberikan kasih sayang tersebut.
Nah,
sekarang sudah tahu kan tentang emosi positif dan emosi negatif? Kamu lebih
sering mengalami yang mana nih? Positif
atau negatif? Sesungguhnya, kedua bentuk emosi ini harus berjalan dengan
seimbang agar kehidupan berjalan dengan sejalan. So, sudah sadarkah dengan emosi yang kalian alami? Kalau belum, yuk
coba terus dikenali agar Cerdas Emosional! J
(writer/editor: Wuls)
Sumber:
Atwater, E. 1983. Psychology of Adjustment, second edition. USA: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliff, N. J.
Yuliani, R. 2013. Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMAN 1 Sungai Limau KONSELOR: Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2, No. 1, Hal. 151-155.
Yuhana, S. 2007. Gambaran Regulasi Emosi pada Individu dengan Ganngguan Bipolar. Terdapat di http://library.gunadarma.ac. id/, diakses pada 11/11/2017.
Emosi Negatif dan Penyebabnya, terdapat di http://www.psychologymania. com/2012/06/emosi-negatif-dan- penyebabnya.html, diakses pada 11/11/2017
Komentar
Posting Komentar